Rabu, 05 Oktober 2011

Surat Cinta Buat Bunda Part 2

Ibu, untuk kedua kalinya dalam hidupku kutulis sebuah surat cinta untukmu, walaupun aku tau surat yang pertama belum pernah kau baca, karena aku tak pernah mengirim tulisan itu ke alamat rumah kita. aku menulis surat itu untuk mengikuti sebuah lomba menulis surat cinta buat bunda, Ibu maafkan aku memanfaatkan gelarmu hanya untuk sebuah lomba.

Ibu, aku tau  surat yang kedua ini pun mungkin tak pernah sampai padamu. Ntahlah bu, ada perasaan "aneh, malu, kaku, karena itulah surat ini tak pernah berani aku kirimkan. kenapa aku kembali menuliskannya,tidak ada alasan yang bisa ku jelaskan, bukankah sesuatu yang kita lakukan kadang tak memiliki penjelasan, iya kan bu??

Ibu, kemarin ku lihat dibawah matamu terlihat keriput, ada apa bu? bukankah umurmu masih 40-an, Masih... Masih...., aku gunakan kata ini karena aku ingin kau hidup 1000 tahun lagi untukku.

Ibu, ku pikir kau sehat-sehat saja, tapi ternyata dibalik canda tawamu yang kudengar di telpon, akhir-akhir ini aku baru tau ada kolesterol jahat yang mulai menggrogoti tubuhmu. Dari mana datangnya kolesterol itu ibu?sedangkan berat badanmu saja hanya 43 Kg?Mungkin dokter punya jawabannya untukmu, tapi tak kau beritahukan padaku. dan aku yakin, kau punya alasan untuk itu.

Ibu, masih ingatkah permintaanku malam itu? Ibu pasti ingat, tidak mungkin lupa, karena itu pertama kalinya setelah aku beranjak dewasa, aku ingin tidur berdua denganmu...
sebenarnya malam itu, aku ingin sekali waktu berhenti sebentar agar aku bisa melepaskan rindu yang sudah bertahun-tahun berkarat di sudut-sudut hatiku.

Malam itu ingin sekali aku katakan "Ibu, Aku menncintaimu Lebih dari aku mencintai Surga". Ingin sekali aku katakan "Ibu, sebenarnya aku ingin tetap di sini menemanimu, bercerita tentang hal-hal lucu yang sering terjadi di kantormu, tertawa melihat tingkah ayah, abang dan adik yang kadang-kadang menggelitik saraf tawa kita", Banyak hal yang ingin ku katakan ibu, tapi semuanya terkubur oleh kebisuan bibirku.

Ibu, aku tau sebenarnya kau ingin menahanku di sana, tapi untuk kebahagiaanku yang lain, kau rela melepasku. Pagi itu saat aku ingin pergi, ku beranikan diri memelukmu, walaupun aku tau dengan memelukmu berarti akan semakin memicu tetesan bening berkejar-kejaran di pipiku. Saat itu aku melihatmu begitu tegar, melepasku dengan lambaian 5 jemari tanganmu.

Ibu, Kau wanita yang paling cantik, Aku yakin bidadari di surga sana sedang cemburu menatapmu..
kau yang paling manis bu, walaupun dalam candaanku selalu ku bilang, Aku yang paling cantik di rumah kita, padahal aku hanya cemburu, karena aku tak secantik ibu..... ^_^

Ibu, walaupun tak bisa melihat wajahmu, aku bersyukur masih bisa mendengar suaramu, karena banyak di antara teman-temanku yang sudah kehilangan semua itu.
Ibu, semoga kau selalu dalam lindungan-Nya.. Amin

Waktu sudah menunjukkan pukul 17:25 WIB, itu artinya aku harus beranjak dari layar monitorku..
Aku berjanji ini bukan surat yang terakhir untukmu, karena bakalan ada surat2 cinta yang lainnya.

I Miss You Ine,

THB With Love